International Energy Agency menyebutkan, emisi karbon global pada tahun lalu paling banyak berasal dari pembakaran batu bara dan gas alam. Sedangkan polutan dari asap BBM kendaraan menurun, bahkan lebih rendah 8% dari level pra-pandemi corona.
Memikul beban sebagai penyumbang besar emisi dunia, banyak perusahaan energi kini mulai bergerak untuk mengatasinya. Indika Energy, misalnya, yang memiliki usaha utama dalam penambangan batu bara perlahan mengubah arah bisnisnya.
Indika Energy perlahan telah melakukan diversifikasi portofolio, dari berinvestasi di high carbon business ke low carbon business. Tak hanya itu, Indika Energy juga melakukan divestasi ke usaha yang menghasilkan karbon lebih tinggi.
Namun menurut Wakil Dirut dan CEO Group Indika Energy, Azis Armand, perlu banyak insentif untuk melakukan transisi energi. Apa saja insentif yang dimaksud? Simak dalam wawancara Katadata berikut ini.
======================================================
Mulai Sekarang #KalauBicaraPakaiData
Pantau dan Subscribe Katadata Indonesia.
Official Website : https://katadata.co.id/
Youtube : https://www.youtube.com/c/KatadataIndonesia
Instagram : https://www.instagram.com/katadatacoid
Facebook : https://www.facebook.com/katadatacoid/
Twitter : https://twitter.com/katadatacoid
======================================================